Qin Shi Huang (
dalam bahasa China berarti Raja Pertama Qin ) adalah pendiri sekaligus raja dari Dinasti
Qin dan Kaisar pertama yang pernah mempersatukan China dengan cara menaklukan 6
kerajaan lainnya. ia kemudian mendirikan Dinasti Qin dan mengangkat
diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari 221 SM hingga 210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama. Gelaar kaisar (huangdi) dilanjutkan oleh penguasa penguasa Cina selama dua milenium
berikutnya.
Dalam masa jabatannya, secara bertahap Kaisar Qin Shi Huang memperluas
wilayah China. Mengkampanyekan bagian
selatan dari Chu yang sekarang menjadi wilayah Yueland dan Guangdong ke budaya
China. Kaisar Qin Shi Huang juga bekerja bersama penasehat nya , Li Si untuk menetapkan
reformasi ekonomi dan politik utama yang ditujukan untuk standarisasi beragam
praktik di negara-negara China sebelumnya. Kaisar Qin Shi Huang juga mengatakan
agar menghentikan dan membakar semua buku dan mengeksekusi para cendikiawan.
Kaisar Qin Shi Huang banyak meninggalkan
peninggalan – peninggalan berupa bangunan maupun benda lainnya. Salah satunya
adalah Tembok Besar China. Tembok besar yang menjadi salah satu keajaiban dunia
sekaligus ikon negara China ini membentang mulai dari Shanhaiguan di sebelah
timur, melewati perbatasan China dan Manchuria hingga Lop Nur, di sebelah
tenggara daerah otonomi Xinjiang Uygur. Pembangunannya memerlukan waktu yang
sangat lama, lintas generasi, bahkan lintas zaman, dan melibatkan ratusan ribu
pekerja. Pada awalnya tembok ini di bangun agar melindungi negara dari serangan
musuh. Kaisar Qin Shi Huang mengerahkan 300 ribu orang untuk melakukan kerja
paksa membangun Tembok Besar China. Selama 10 tahun pembangunannya, puluhan
ribu orang menjadi korban. Rata-rata, mereka tewas akibat kelaparan dan
kelelahan. Tak sedikit juga yang menjadi korban penyerangan gerombolan
penyamin. Tak heran jika Tembok besar China memiliki julukan yang cukup
menyeramkan, yaitu "Pemakaman Terpanjang di Dunia". Ini karena korban
yang meninggal dimakamkan di sepanjang dindingnya.
Membangun Istana Kematian
Karena tidak
kunjung menemukan ramuan keabadiannya, Kaisar Qin Shi Huang akhirnya
mengerahkan secara paksa 700 ribu warga agar membangun istana yang gemerlap
untuk kehidupan setelah kematiannya. Kaisar tidak sudi hidup sebagai rakyat
jelata di Alam Baka. Kaisar juga menambah kan ratusan ribu tentara Terracotta,
yaitu tentara yang di buat dari tanah liat agar dapat menjaga harta karun yang
ikut di kubur bersama jasad sang kaisar kelak. Qin Shi Huang berpendapat bahwa,
ketika ia mati, enam negara yang telah ditaklukkannya akan memberontak melawan
di alam baka. Dengan demikian, dibuatlah tiruan pasukannya terbuat dari tanah
liat agar tidak ada orang masuk dan mengganggu tempat peristirahatan sang
kaisar.Makam itu dikubur dan ditumbuhi dengan semak dan pepohonan agar tidak
ada orang yang menemukannya. Dan, untuk memastikan tidak akan ada orang yang
menemukannya, para pekerja dipaksa mengurung diri hingga mati bersama dengan
kaisar dalam makamnya.
Harta karun tersembunyi, makam kaisar yang dipasangi perangkap mematikan , para arkeolog yang gugup. Terdengar seperti tugas khusus untuk Indiana Jones.... tapi ini adalah kisah nyata. Para arkeolog baru-baru ini menemukan kompleks pemakaman kaisar pertama Cina, Qin Shihuang di Xi'an, ibukota Provinsi Shaanxi, termasuk reruntuhan istananya. Ini adalah salah satu temuan arkeologi paling menantang, setelah makam Firaun Tutankhamun di Mesir.
Namun,
sejumlah keragu-raguan menyelimuti.Berdasarkan catatan kuno, makam megah
berusia 2.200 tahun itu dipenuhi harta karun yang tak ternilai harganya. Bahkan
kubah makam konon bertahtakan permata.Sebaliknya, catatan yang sama juga
mendeskripsikan sisem keamanan yang luar biasa lagi menakutkan, untuk menjaga makam
dari para penjarah kubur. Arkeolog yang bekerja di situs itu, kepada media
Spanyol, El Palasi mengutarakan perasaan mereka. Gemas. "Seperti
mendapatkan kado, mengetahui isinya adalah sesuatu yang diidam-idamkan sejak
lama, namun tak bisa membukanya," kata arkeolog, seperti dilansir
News.com.au, Kamis (10/1/2013).
Legenda
mengungkap, makam Sang Kaisar terdiri dari tiga tingkat, dipenuhi jebakan dan
senjata mematikan, dari busur panah hingga kolam berisi merkuri beracun. Dari
tampilan luarnya, kompleks makam seluas 56 kilometer persegi itu juga dijaga
tentara yang berbaris rapi. Meski hanya berupa patung. Uniknya, tiap individu
patung punya penampakan dan raut wajah berbeda. Lebih dari 6.000 patung sejauh
ini telah ditemukan. Istana dalam kompleks makam memiliki ukuran panjang 690
meter dan lebar 250 meter, bangunan utama yang diyakini menjadi makam kaisar
dan para pelayannya. Terlihat dari luar berupa gundukan tanah setinggi 76
meter. Sistem drainase kuno menjaga tanah di sekitar makam tetap kering.Ahli
situs makam Kaisar Qin Shihuang, Guo Zhikun yakin benar, ada
perangkap-perangkap mematikan yang dipasang di seantero makam. Semuanya masih
aktif. Dia berpendapat, lapisan krom (Cr) yang digunakan untuk melindungi
kompleks makam dari kerusakan, bukan tidak mungkin juga digunakan untuk
menyembunyikan busur-busur yang siap melesatkan anak panah. "Para
pengrajin kala itu membangun jebakan anak panah, jadi jika ada perampok makam
datang, mereka segera dihabisi sebelum sempat menjarah," kata dia. Sampel
tanah dalam situs tersebut juga menunjukkan level merkuri yang tinggi. Senada
dengan penggambaran naskah kuno soal "sungai air raksa", penyusup
yang tercemplung nisacaya tewas.Pemerintah Cina hingga saat ini belum
memutuskan apakah bakal mengizinkan ekskavasi di makam tersebut.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments