Saturday, October 6, 2018

thumbnail

Mengenal Devide Et Impera, Politik Adu Domba Yang Memecah Belah



Politik Devide Et Impera atau politik adu domba adalah strategi politik yang di terapkan oleh Belanda untuk memecah belah warga Indonesia. System politik ini di gunakan oleh Belanda untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan lebih mudah.

Secara antropolosi, Negara Indonesia merupakan Negara heterogen yang memiliki banyak agama, suku, ras dan budaya. Sedangkan pada abad ke 17, VOC sangat haus akan kekuasaan.  Dengan menerapkan politik Devide et impera ini, VOC dapat memisahkan kesatuan warga Indonesia menjadi kelompok – kelompok yang lebih kecil. Sehingga mereka dapat menjajahnya dengan lebih mudah.

Cara Kerja Politik Adu Domba


Secara garis besar, Politik devide et impera di jalankan oleh VOC dengan cara menciptakan perpecahan pada warga Indonesia. Dengan begitu, kelompok masyarakat yang awalnya bersatu dan memiliki kekuatan yang besar, menjadi terpecah belah dan menyisakan kelompok – kelompok yang lebih kecil dan saling berperang satu sama lain.

Selain itu, politik adu domba juga mencegah terjadinya perdamaian atau persatuan antar kelompok dan menciptakan kelopok yang lebih kuat kembali. Sehingga VOC menyebarkan isu – isu yang membuat perseteruan antar kelompok semakin memanas. Bahkan VOC tidak segan – segan membuat sebuah berita propaganda dan menciptakan bumbu – bumbu pertikaian antar keluarga kerajaan.

Pelaksanaan Politik Adu Domba oleh VOC


Pelaksanaan politik Devide et Impera oleh VOC ini di jalankan dengan cara menentang kekuasaan yang berada di kerajaan maupun yang ada di masyarakat. Dengan adanya penentangan ini, terciptalah dua kubu dalam satu kelompok yaitu kubu Pro dan Kontra. Tidak hanya sampai di situ, VOC juga memanfaatkan momen ini dengan cara mendukung salah satu kubu dan membiarkan kubu yang lain.

Belanda juga menyebarkan isu – isu lain yang membuat pertikaian kedua belah pihak semakin panas. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya persatuan kembali di kedua belah pihak akan semakin kecil dan Belanda dapat memperluas wilayah kekuasaannya tanpa harus berperang.

Bukti Penerapan Politik Adu Domba


Bukti VOC menerapkan politik Devide et impera atau politik adu domba bisa kalian lihat pada perang yang terjadi antara Kerajaan Gowa dan Tallo. VOC melakukan adu domba pada Sultan Hasanudin yang menjadi rasa dari kerjaan Gowa dan Arupalaka yang menjadi raja di Kerajaan Bone ( Tallo ). Dalam pertikaian ini, VOC atau Belanda memihak pada Kerajaan Bone.

Berkat bantuan dari Belanda, Kerajaan Bone berhasil memetik kemenangan dalam Perang Paderi melawan Kerajaan Gowa. Namun, kemenangan ini juga menghasilkan perjanjian bersama VOC yang bernama Perjanjian Bongaya. Perjanjian ini berisi deklarasi kekalahan dari Kerajaan Gowa dari VOC dan Kerajaan Bone harus melepaskan daerah penjajahannya kepada VOC. Selain itu, dalam perjajian tersebut tertulis bahwa VOC berhak untuk melakuka monopoli perdangan di Makasar. Hal ini, tentu saja membawa kebangkrutan dan awal dari kehancuran Kerajaan Tallo. Dengan begitu, VOC bisa mendapatkan dua wilayah kekuasaan yaitu wilayah Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo.

Politik Adu Domba Saat Ini


Sadar atau tidak, di tahun – tahun politik seperti saat ini, politik adu domba kembali di terapkan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. Adanya perpecahan pada rakyat Indonesia yang menyebabkan terciptanya dua kubu menjadi salah satu bukti di terapkannya politik adu domba. Parahnya lagi, salah satu kubu mengatasnamakan suatu kaum atau agama tersendiri.

Hal ini sangat dirasakan pada saat pemilihan Gubernur Jakarta pada tahun 2017. Pada masa itu, banyak elemen masyarakat yang terpecah belah ketika mendukung pasangan gubernur pilihannya. Perdebatan di media social pun banyak terjadi dan tak jarang perdebatan tersebut berkahir di jalur hukum. Selain itu, banyak isu – isu yang memprovokasi kedua belah pihak.

Dampak Politik Adu Domba


Seperti yang kita tahu, dampak terbesar dari politik adu domba adalah terpecah belahnya elemen masyarakat menjadi kelompok – kelompok yang lebih kecil. Hal ini akan mempermudah bagi mereka yang ingin menjajah atau menguasai Indonesia. Karena mereka hanya perlu melawan kelompok dengan kekuatan yang lebih lemah.

Selain itu, Devide Et Impera juga menyebabkan banyaknya berita hoax yang tersebar di media social. Sehingga kita tidak bisa mempercaya portal – portal berita dengan rekam jejak yang kurang baik.

Cara Mengatasi Politik Adu Domba


Pada saat ini, perpecahan mungkin sudah terjadi di semua bagian masyarakat. Bukan hanya di Jakarta, politik adu domba yang di terapkan telah meluas ke seleuruh bagian Indonesia. Namun, bukan berarti kalian tidak bisa lagi mengatasi adanya penerapan Devide et impera ini. Bagi kalian yang tidak ingin ikut terpecah belah dan ingin mengatasi politik adu domba yang ada, kalian bisa mengikuti beberapa cara berikut ini.

- Jangan mudah mempercaya isu – isu yang memprovokasi
- Selalu cek ke benenaran dari berita yang kalian baca
- Saling menghargai satu sama lain
- Selalu mengedepankan sikap tenggang rasa dan toleransi
- Jangan ikut terprovokasi oleh pihak – pihak yang ingin memecah belah
- Lihat suatu masalah dari sudut pandang dan pemikiran orang lain
Tags :

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments