Thursday, February 14, 2019

thumbnail

Loji Sint Jan, Jejak Freemason di Bandung Yang Diubah Menjadi Masjid

Freemason atau dalam bahasa Indonesia adalah Tarekat Persaudaraan Mason, merupakan salah satu organisasi terbesar yang ada di dunia. Organisasi persaudaraan ini telah tersebar ke seluruh benua termasuk Asia. Meskipun begitu, Freemasonry merupakan perkumpulan yang sangat rahasia. Bahkan, organisasi ini cukup sulit untuk di buktikan keberadaannya di era modern seperti saat ini.

Jejak Freemason di Bandung
Loji Sint Jan


Anggota persaudaraan Freemason telah tersebar ke seluruh dunia. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang memiliki tokoh pengikut dari anggota persaudaraan ini.

Freemason, masuk ke Indonesia melalui Kumpeni atau Belanda ketika menjajah bangsa ini. Di Indonesia, kelompok persaudaraan Freemasonry di sebut juga Vrijmetselarij yang di ambil dari bahasa Belanda dengan arti yang sama.

Persebaran Freemason di Indonesia juga cukup luas. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, maupun Yogyakarta bahkan memiliki Lodge atau Loji tempat para anggotanya berkumpul. Kebanyakan orang jaman dahulu, menyebut loji – loji Freemason ini dengan sebutan Gedung Setan.

Meskipun sebagian besar bangunan Freemason seperti loji yang ada di Indonesia telah di bongkar, namun kita masih bisa menelusuri jejak – jejaknya melalui lambang dan ciri khas lainnya. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas Jejak Freemason di Bandung.

Menelusuri Jejak Freemason di Bandung


Saat ini, mungkin agak sulit untuk mencari jejak Freemason di Bandung. Hal ini dikarenakan sebagian besar bangunan yang dulunya di jadikan tempat perkumpulan Freemason ini, telah dibongkar dan diubah menjadi bangunan lain seperti museum. Apalagi, ketika Ridwan Kamil menjabat sebagai Walikota Bandung, ada banyak perombakan bangunan yang ia lakukan.

Namun, beberapa orang yang memiliki rasa penasaran tinggi, tetap bisa menulusuri jejak freemason di Bandung melalui bangunan – bangunan bekas perkumpulan Freemason yang belum di ubah sepenuhnya. Seperti salah satu contohnya adalah Masjid Al Ukhuwah yang dibangun di tempat yang sama dengan Loji Sint Jan.

Loji Sint Jan ( Masjid Al Ukhuwah )


Masjid Al Ukhuwah berlokasi di Jalan Wastukencana, Babakkan Ciamis Bandung. Saat ini, Masjid Al Ukhwah memang menjadi tempat beribadahan umat muslim. Namun, siapa yang menyangka jika tempat ini pada merupakan salah satu jejak freemason di Bandung yang paling mudah untuk di temukan.

Jejak Freemason di Bandung
Masjid Al Ukhuwah


Masjid Al Ukhuwah di bangun pada tahun 1961. Namun, sebelum masjid ini berdiri, para anggota Freemason telah lebih dulu membangun tempat perkumpulannya di tahun 1896 dengan nama Loji Sint Jan.

Pada tahun 1896, Loji Freemason ini dibangun di tanah yang sama dengan Masjid Al Ukhuwah sekarang. Tempat ini, menjadi salah satu loji Freemason di Indonesia yang paling aktif.

Loji Sint Jan memiliki lebih dari 2500 koleksi buku yang awalnya berada di perpustakaan umum De Openbare. Selain itu, loji Freemason di Bandung yang satu ini menjadi tempat berkumpulnya para kelompok teosofi. Tak heran, banyak tokoh – tokoh Freemasonry yang berkumpul pada malam tertentu di loji ini.

Ketika Jepang datang ke Indonesia, banyak Loji Freemason di Indonesia yang di tutup. Loji ini, menjadi salah satu loji yang juga dikosongkan selama keberadaan Jepang. Lebih dari 2500 koleksi buku di bakar oleh sekutu. Seperti yang kita ketahui, pemerintahan Jepang dan Jerman ( Nazi ) memang dikenal membenci kelompok atau organisasi yang berkaitan dengan Yahudi dan Freemason. Bahkan, anggota perkumpulan Freemason di Indonesia menjadi salah satu buronan utama para tentara Jepang.

Setelah Ir. Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dan Jepang telah hengkah, Loji Sint Jan ( Loji Dharma ), Loji Purwa Daksina di Jakarta, Loji Pamitran di Surabaya, dan Loji Bhakti di Semarang menjadi empat loji Freemason di Indonesia pertama yang kembali di hidupkan.

Namun, di tahun 1962, setelah Soekarno melakukan beberapa kali pertemuan dengan petinggi tarekat mason, ia mengeluarkan Keputusan Presiden nomor 264 tahun 1962 yang isinya melarang semua aktivitas loji Freemason dan deviratnya seperti Baha’isme, Rotary Club, Lions Club, Rosikrusian, Moral Re – Armament.

Sejak saat itu, semua loji yang ada di Indonesia di sita oleh pemerintahan.  Loji Sint Jan sendiri, dirubuhkan dan di ubah menjadi Masjid Al Ukhuwah yang masih berdiri hingga saat ini.


Sumber :

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments