Thursday, September 12, 2019

thumbnail

Mengenang Jasa dan Prestasi BJ Habibie Untuk Bangsa Indonesia

Berita duka tentang meninggalnya Presiden ketiga RI, Prof. DR. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie tengah menyelimuti Indonesia. Di hari rabu, 11 September 2019 pada pukul 18.05 WIB, BJ Habibie menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya, beliau telah dirawat intensif sejak tanggal 1 September lalu karena penyakit jantung yang dideritanya. Bukan hanya keluarga, anak, dan cucu, namun seluruh Indonesia berkabung atas meninggalnya salah satu pahlawan pendidikan ini.


Jasa dan Prestasi BJ Habibie


BJ Habibie meninggal di usia 83 tahun. Beliau juga sudah sering dirawat di rumah sakit berbagai negara karena penyakitnya.

Ada banyak jasa dan prestasi BJ Habibie yang ditinggalkan untuk bangsa Indonesia. Sebagai presiden maupun sebagai ilmuwan, ia telah banyak mempengaruhi perkembangan teknologi di negeri ini.

Biografi Bj Habibie Singkat


Bacharudin Jusuf Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau mengejar pendidikan di Jerman dan mengawali karirnya di perusahaan penerbangan bernama  Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB yang berpusat di Hamburg Jerman.

Berkat tangan dinginnya, BJ Habibie berhasil menciptakan banyak teori dan pesawat baru. Beliau bahkan telah diakui secara international dan prestasi BJ Habibie telah mendapatkan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Di Indonesia, pak Habibie juga pernah menduduki banyak posisi seperti  Dirut Pindad (Perindustrian Angkatan Darat), Anggota Dewan Komisaris Pertamina, Direktur IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), Dirut PT Pelayaran Armada Laut, dan masih banyak lagi.

Pada tahun 1073, Habibie kembali ke Indonesia dari Jerman atas permintaan presiden yang menjabat saat itu, presiden Soeharto. Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan atau Menristek dari tahun 1983 hingga 1998.

Di tahun 1998, BJ Habibie menjadi wakil Presiden RI ke 7 bersama Soeharto sebagai Presidennya. Namun hanya berselang 3 bulan, tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto dilengserkan dari jabatannya dan menjadikan BJ Habibie sebagai Presiden RI ke 3.

Hal ini mungkin membuat tugasnya semakin berat sebab pada saat itu, banyak kerusuhan yang terjadi akibat ketidak demokrasi-an pada masa pemerintahan Soeharto. Bahkan mantan ajudan Habibie, TB Hasanuddin, mengungkapkan bahwa di malam setelah pelantikan presiden, ia harus tidur di kolong ranjang Habibie dengan bersenjata lengkap saking parahnya kerusuhan yang terjadi.

BJ Habibie menjabat sebagai presiden selama kurang lebih 1,5 tahun dan menjadi presiden dengan masa jabatan tersingkat di NKRI. Namun dalam waktu 1,5 tahun itu beliau bisa memberikan kebijakan – kebijakan yang mengembalikan Indonesia menjadi negara demokrasi.

Akhir masa jabatan Habibie berawal dari diputuskannya referendum Timor Timur yang berujung pada pemisahan Timor Timur dari Indonesia. Keputusan ini menuai banyak kontroversi khususnya di pihak oposisi termasuk MPR pada masa itu.

TB Hasanuddin juga menjelaskan bahwa sebenarnya kepemimpinan Presiden Habibie masih bisa dibicarakan dengan MPR. Hanya saja, beliau memilih mundur dan tidak mengikuti pemilihan berikutnya.

Setelah Habibie mundur dari presiden, ia sempat tinggal di Jerma selama beberapa tahun. Kemudian di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhono, Habibie kembali ke Indonesia dan menjadi penasihan presiden.

Termasuk juga pada pemerintahan Joko Widodo saat ini. Beliau telah memberikan banyak kontribusi dan masukan pada pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Prestasi BJ Habibie Untuk Indonesia Di Masa Pemerintahannya


Di era pemerintahannya yang juga awal era reformasi pada saat itu, BJ Habibie telah mencetak banyak jasa dan prestasi untuk Indonesia. Beliau lah yang mengenalkan teknologi secara besar – besaran ketika Indonesia masih menjadi negara agraris yang cenderung tertutup.

Berikut ini adalah sedikit informasi mengenai jasa Habibie untuk Indonesia di masa pemerintahannya.

1. Pengembalian Sistem Demokrasi Indonesia


Di era pemerintahan Soeharto selama 32 tahun, Indonesia dikenal sebagai negara yang anti demokrasi, totaliter, tertutup, dan abai terhadap HAM. Namun semua masalah ini bisa diatasi oleh Habibie dalam jangka waktu 1,5 tahun jabatannya.
Dalam buku berjudul “Detik – Detik yang Menentukan” yang ia tulis, Habibie menjelaskan bahwa sejak menerima jabatab, ia senantiasa berusaha melaksanakan demokratisasi, menstabilkan perekonomian, menegakan supremasi hukum, dan promosi serta penghoratan pada hak – hak asasi manusia (HAM).

Salah satu pengembalian sistem demokrasi pada pemerintahan Habibie adalah ketika beliau mengeluarkan perturan yang memungkinkan berdirinya partai selain dari Golkar, PPP, dan PDI yang sudah berdiri sejak Orde Baru.

Beliau juga memperbarui peraturan tentang pemilu yang memungkinkan 48 partai mendaftar dan mencalonkan diri pada pemiihan umum.

2. Mengembalikan Nilai Tukar Dolar ke Rupiah


Meskipun bukan ahli ekonomi, namun Bacharudin Jusuf Habibie berhasil mengembalikan nilau tukar dolar yang menembus angka Rp.18.800 menjadi Rp.7.000. Pencapaian ini bahkan lebih baik dibandingkan pemerintahan 15 tahun terakhir.

Di awal masa pemerintahannya, kondisi ekonomi Indonesia tengah di ujung tanduk. Inflasi melonjak, pertumbuhan ekonomi minus, cadangan devisa habis, dan nilai tukar rupiah anjlok. Bukan hanya itu, Habibie juga diragukan oleh banyak orang sebab beliau tidak memiliki latar belakang ekonomi yang baik.

Yang paling teringat adalah salah satu Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, yang mengatakan bahwa Habibie adalah sosok yang suka menghamburkan uang untuk proyek mahal. Lee Kuan Yew bahkan menyebutkan bahwa jika Habibie menjadi Presiden RI akan berujung pada hancurnya rupiah.
Namun faktanya, Habibie bisa mengembalikan ekonomi Indonesia ke dalam fase pemulihan pasca krisis moneter 1998. Beliau berhasil meredam hiperinflasi dengan waktu yang cepat dan mengembalikan kurs rupiah ke angka Rp.7.000 per dolar AS.

3. Pembebasan Tahanan Politik


Di era pemerintahan Soeharto yang anti – demokrasi dan anti kritik, ada banyak politikus dan ditangkap sebagai tahanan politik karena berbagai alasan.

Salah satu aktivis yang menjadi tahanan politik dan dibebaskan oleh Habibie adalah Sri Bintang, Budiman Sujatmiko, dan Muchtar Palapahan. Dalam sebuah wawancara, salah satu poitikus asal Malaysia, Anwar Ibrahim pernah menyampaikan jawaban Habibie tentang mengapa beliau ingin membebaskan para tahan politik.

Habibie berkata, “Ini soal hati nurani, pertanggungjawaban kepada Allah SWT”. Ibrahim menyampaikan bahwa ini bukanlah jawaban politisi, namun manusia yang tersentuh nuraninya.

4. Reffrendum Timor Timur


Meskipun menjadi kontroversial pada masanya, namun tidak bisa kita sangkal bahwa penyetujuan reffrendum Timor Timur oleh Habibie adalah warisan penguatan HAM yang paing diingat oleh bangsa ini. Beliau sendirilah yang meminta reffrensum utnuk Timor Timur pada tanggal 27 Januari 1999.

Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos – Horta, mengatakan bahwa kondisi Timor Leste yang saat ini sudah damai tidak akan mungkin terjadi tanpa keputusan BJ Habibie.

Pak Habibie ingin agar Timor Timur menjadi negara yang berdaulat setelah bertahun – tahun berada di bawah kekuasaan Indonesia. Beliau juga tidak ingin presiden penggantinya harus repot karena masalah yang sama jika hal ini tidak segera diputuskan.

5. Kebebasan Menyuarakan Aspirasi Buruh dan Pers


Pencabutan larangan berdirinya serikat buruh independen pada masa Soeharto membuat para buruh lebih bebas dalam menyuarakan aspirasi dan pikirannya. Hal ini juga tidak terlepas dari tangan dingin Habibie yang memutuskan adanya kebebasan berserikat, larangan kerja paksa, dan diskriminasi pengubahan berdasarkan gender.

Bukan hanya itu, Pers atau media juga bebas memberitakan semua kejadian yang ingin dipublikasi. Kini, sudah tidak ada otak – atik atau perubahan berita yang harus disetujui oleh pemerintah.

Meninggalnya Bacharudin Jusuf Habibie akan menjadi duka mendalam untuk rakyat Indonesia. Semua jasa dan prestasi Habibie untuk bangsa ini tidak akan pernah dilupakan.


Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments