Thursday, April 30, 2020

thumbnail

6 Cara Berdamai Dengan Kesalahan di Masa Lalu

Sebagai seorang manusia, pastinya kita pernah melakukan kesalahan di masa lalu. Meskipun kebanyakan adalah kesalahan – kesalahan kecil yang mudah dilupakan, namun tidak sedikit pula kesalahan yang membekas hingga bertahun – tahun bahkan hingga membuat kita sulit berdamai dengan diri sendiri. Lalu, bagaimana cara menghadapi kesalahan di masa lalu dan berdamai dengan diri sendiri?

kesalahan di masa lalu


Rasa bersalah adalah hal yang manusiawi dan dialami oleh semua orang, termasuk saya. Tetapi rasa bersalah atas kesalahan besar, terkadang membekas hingga bertahun – tahun. Dan semua kesalahan ini akan terbayang kembali ketika kita mau tidur atau pikiran sedang kosong.

Hal inilah yang mengganggu, menimbulkan rasa cemas atau anxiety, kesal, hingga trauma yang berujung kita tidak bisa memaafkan diri sendiri.

Bila dibiarkan semakin lama, perasaan ini akan terus menghantui pikiran kita dan bisa membuat produktivitas sehari – hari terganggu. Oleh karena itu, mari kita mencari jawaban bersama untuk memaafkan diri sendiri dan menghadapi kesalahan di masa lalu.

Cara Memaafkan Diri Sendiri atas Kesalahan di Masa Lalu


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak bisa memaafkan kesalahan yang kita buat di masa lalu lama kelamaan akan membuat pikiran kita dihantui rasa bersalah. Agar keadaan psikologis tidak semakin memburuk, saya akan membagikan beberapa cara memaafkan diri sendiri dan menghadapi kesalahan di masa lalu berdasarkan apa yang saya alami.

1. Akui Kesalahan Yang Kita Lakukan


Denial atau mencari pembenaran atas kesalahan yang kita lakukan sebenarnya adalah hal manusiawi lainnya yang sering kita lakukan secara sadar ataupun tidak. Ketika melakukan kesalahan – kesalahan kecil, mungkin mengelak bisa dilakukan dengan mudah dan dalam waktu beberapa hari kita akan melupakan kesalahan tersebut.

Namun dalam kasus kesalahan yang kita buat di masa lalu, apalagi yang memiliki pengaruh besar, mengelak justru hanya akan memperburuk keadaan. Semakin kita mengelak dan mencari pembenaran, semakin hati dan pikiran kita merasa bahwa kita telah melakukan kesalahan besar.

Dari yang saya rasakan, mengakui kesalahan yang kita lakukan pada diri sendiri adalah cara yang lebih baik untuk berdamai dengan diri sendiri. Mungkin hal ini tidak mudah sebab pikiran kita selalu memiliki alibi yang berkata bahwa kita benar. Tetapi jika kita fokus dan memikirkan baik – baik kesalahan yang lakukan, kita akan bisa mengerti dan mengakui kesalahan tersebut.

2. Pahami Penyesalan Yang Kita Rasakan

Tiap kesalahan akan berujung dengan penyesalan dan semua penyesalan baru akan kita rasakan di akhir setelah kita menyadari kesalahan tersebut.

Namun dalam kasus kesalahan yang dibuat di masa lalu, khususnya dalam jangka waktu yang lama, terkadang kita merasa menyesal dan dipenuhi pikiran “gloomy” tanpa sadar betul apa yang kita sesali. Keadaan – keadaan seperti inilah yang bisa membuat produktivitas sehari – hari terganggu.

Daripada membuang waktu dengan penyesalan tidak jelas seperti ini, lebih baik kita pahami penyebab dari penyesalan yang kita rasakan.

Apakah karena kesalahan yang kita buat di masa lalu, sekarang kita tidak bisa memiliki pekerjaan yang kita impikan? Atau karena kesalahan yang kita buat di masa lalu, saat ini kita kehilangan teman dan sahabat dekat seperti yang saya rasakan?

Pertanyaan – pertanyaan seperti inilah yang bisa membuat kita memahami dan memaafkan diri sendiri. Jika iya kesalahan di masa lalu yang kita buat menyebabkan kita tidak mendapatkan pekerjaan impian, cobalah nikmati pekerjaan yang kita miliki saat ini.

Tetapi ingat, menikmati atau bersyukur dengan kehidupan saat ini bukan berarti menyerah dan menerima kondisi baik dan buruknya. Menurut saya, bersyukur atas hidup artinya menikmati apa yang kita miliki saat ini dan tetap mempertahankannya agar hal yang kita syukuri tidak hilang serta tetap berjuang atas apa yang kita targetkan.

3. Belajar Dari Kesalahan di Masa Lalu

Masih menyangkut point sebelumnya dalam cara berdamai dengan diri sendiri atas kesalahan di masa lalu, membuat setiap kesalahan sebagai pelajaran di masa yang akan datang juga salah satu cara memaafkan diri sendiri.

Di saat kita mulai dihantui oleh pikiran – pikiran penuh penyesalan yang membuat kita terganggu, selalu ingat bahwa satu kegagalan di masa lalu adalah awal dari kesuksesan di masa depan selama kita mau belajar dari kegagalan tersebut.

Salah satu definisi kebodohan atau “definition of insanity” adalah mengulang – ulang formula yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Artinya, mengulang kesalahan yang sama hanya akan menuntun kita kepada penyesalan lainnya di masa mendatang.

Sebaliknya bila kita belajar dari kesalahan di masa lalu dan menghindari melakukan kesalahan yang sama, kita bisa mendapatkan hasil lain yang mungkin lebih baik dari kesalahan tersebut.

4. Ingat Bahwa Setiap Kesalahan di Masa Lalu Adalah Proses Character Development

Siapa bilang semua kesalahan di masa lalu yang kita buat hanya menyisakan penyesalan dan kesedihan? Pola pikir seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang tidak bisa move on dan terjebak di masa lalu.

Padahal bila kita mengubah cara kita melihat sesuatu, kesalahan – kesalahan tersebutlah yang membuat kita seperti saat ini. Baik buruknya sifat dan karakter yang kita miliki saat ini adalah buah dari kesalahan yang kita buat di masa lalu.

Misalnya bila kita pernah membuat kesalahan dalam memilih pasangan di masa lalu, kita akan menjadi lebih “picky” dan berhati – hati dalam memilih pasangan berikutnya. Di sisi lain, kita menjadi terhindar mengalami sakit hati karena kesalahan yang sama.

5. Tanyakan Pertanyaan Ini Pada Diri Sendiri

Bila kita ingin berdamai dan memaafkan diri sendiri, kita perlu memahami lebih dalam apa kesalahan dan pikiran yang kita miliki. Untuk membantu mengetahui apa yang sebenarnya diri kita raskaan, kita bisa menanyakan pertanyaan yang saya dapat dari Hipwee  ini kepada diri masing – masing.


  •  Apakah kesalahan tersebut benar – benar karena diriku? Atau karena semesta tidak mendukungku?
  • Apa yang harus kulakukan agar tidak terjebak pada kesalahan yang sama?
  • Sudahkah selama ini kuizinkan kesalahan itu membantuku dalam mengembangkan diri? Jadi lebih banyak mana, hal buruk atau hal positive yang kudapatkan dari kesalahan tersebut?
  • Mengapa aku merasa begitu bersalah? Prinsip hidup apa yang telah kulanggar dengan berbuat kesalahan ini?
  • Kesalahanku akan terbayar lnas ketika aku menjadi pribadi yang lebih baik, tapi apakah aku sudah menjadi pribadi yang baik saat ini?
  • Daripada menyalahkan diriku atas kesalahan di masa lalu, bukannya lebih baik bila aku fokus untuk menebus kesalahan yang kulakukan tersebut agar bisa segera memaafkan diri sendiri?


Pertanyaan – pertanyaan seperti ini bisa membantu kita memahami apa yang sebenarnya diri kita lakukan, inginkan, dan sesali.

6. Tidak Ada Kesalahan Yang Tidak Bisa Diampuni

Dan satu cara terakhir untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang kita perbuat di masa lalu adalah dengan mengingat bahwa setiap kesalahan pasti bisa tebus. Menyinggung agama sedikit, dalam Islam tiap kesalahan dan dosa besar sekalipun bisa diampuni asalkan kita bertaubat dan berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama secara sadar.

Hal ini pun berlaku pada kesalahan yang kita buat di masa lalu, terlepas apa kesalahan tersebut. Pasti ada cara untuk menebus apa hal yang sudah kita perbuat hingga merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Tetapi bagaimana cara kita menebus kesalahan di masa lalu? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan dari jawaban pertanyaan di point sebelumnya.


Tags :

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments