Saturday, June 13, 2020

thumbnail

Tsukihime, Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"

Buat kebanyakan orang, mimpi indah mungkin jadi hal yang ditunggu karna menyenangkan dan bisa jadi mood booster. Mungkin termasuk juga untuk kamu. Tapi buat saya justru sebaliknya, mimpi indah justru bikin bad mood, depressed, dan kesepian.

Kenapa? Karna ga semua mimpi indah selalu berakhir "Indah".

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"


Jadi pikiran kaya ini pertama kali muncul waktu saya baca manga Shingetsuta Tsukihime. Kamu mungkin pernah nonton versi animenya atau dari visual novelnya karena emang lumayan terkenal.

Singkatnya, karakter heroine dari Tsukihime ini bilang kalo dulu dia ga pernah punya kenangan manis. Jadi selama hidupnya, dia tidur tanpa pernah mimpi, apalagi mimpi indah. Tapi belakangan ini, karna dia mulai punya memori - memori yang menyenangkan, dia mulai mimpi indah. Dan dalam tidurnya, dia ga pernah merasa kesepian lagi.

Tapi ga tau kenapa, hal ini berbanding terbalik sama apa yang saya alamin.

Bukannya bikin merasa ada happy, bangun dari mimpi indah kaya gini justru malah bikin saya ngerasa kesepian, sedih, shame, lonely, dan mungkin depressed (walaupun saya ga pernah ngerasa depresi sama sekali ^_^)

!!!SPOILER WARNING!!!
Kalo kamu lagi baca manga, nonton anime, atau main visual novel dari Shingetsutan Tsukihime, artikel ini bisa jadi major spoiler

Tsukihime, Mimpi Indah Untuk Tidur Panjang


Sebelum masuk ke cerita dan pikiran saya soal mimpi indah, saya mau bahas sedikit tentang Shingetsutan Tsukihime ini. Jadi manga ini bercerita soal Arcueid Brunestud, vampire dari keturunan asli yang cuma punya satu tugas. Yaitu ngancurin semua vampir yang bisa dibilang dari keturunan palsu atau Dead Apostle (Jelasnya kamu bisa baca dari MAL).

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)

Kalo tugasnya udah selesai, Arcueid bakal tidur selama ratusan tahun, sampe ada Dead Apostle lagi yang bereinkarnasi. Tapi selama ini, Arcueid ga pernah mimpi walau dia tidur selama bertahun - tahun. Baik itu mimpi buruk atau mimpi indah.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Tapi sekarang, setelah dia ketemu dan nyelesaiin tugasnya sama Shiki Tohno, Arcueid mulai ngalamin yang namanya mimpi.

Yap, udah pasti mimpinya tentang Shiki, karena mereka berdua suka satu sama lain.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)

Long story short sampe di ending manganya, Arcueid ketemu sama Shiki buat yang terakhir kalinya. Arcueid bilang kalo dia lebih pilih kembali ke siklus tidur ratusan tahunnya daripada hidup sama Shiki.

Bukan karna Arcueid ga mau, tapi karna bisa ada hal buruk yang kejadian kalo mereka hidup bareng (ada di manga / VN nya aja, kalo di animenya kalo ga ada scene ini). Tapi ada satu hal yang bikin saya mulai mikirin tentang mimpi kaya ini.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Jadi di pertemuan terakhirnya sama Shiki, Arcueid bilang kali dia sekarang ga akan ngerasa kesepian lagi. Selama ngejalanin tugas, dia udah punya banyak kenangan manis sama Shiki.

Dan nanti selama dia tidur, Arcueid bakal terus mimpi tentang kenangan manis itu selamanya. Semua mimpi dari kenangan manis selama dia menghabiskan waktu sama Shiki bakal jadi kebahagiaan baru buat Arcueid.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Mungkin buat Arcueid, yang dulu ga pernah punya kenangan indah sama sekali, mimpi tentang orang yang dia suka bisa bawa "Hapiness" selama tidurnya selama ratusan tahun tanpa bisa ketemu siapa - siapa. Tapi ini artinya, semua mimpi Arcueid benar - benar cuma sekedar "mimpi", tanpa bisa terwujud atau berusaha diwujudkan.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Kalo saya jadi Arcueid, saya bakal mikir di sinilah awal rasa sakit dari kenangan manis & mimpi indah itu bakal muncul. Karna waktu kita sadar mimpi kita terlalu indah buat jadi kenyataan, bakal muncul persaaan sedih dan hopeless waktu kita bangun dari tidur.

Btw, mungkin kamu bisa anggap ini aneh, tapi saya beneran ngerasa empati & sedih sama Arcueid. Walaupun ini cuma karangan, fiksi, dan udah pasti ga nyata. Tapi perasaan yang sama juga saya rasain waktu baca cerita Sachiko Fujinuma & Kayo Hinadzuki dari manga Erased sama Shinako dari manga Yesterday wo Utatte.

Sweet Dream Make Me Felt Lonely


Balik lagi ngomongin mimpi dan kesendirian, satu hal yang bisa saya bayangin selama siklus tidur ratusan tahun Arcueid adalah dia bakal merasa kesepian dan mungkin justru sedih tiap bangun dari mimpi indahnya. Walaupun, kamu bisa punya tanggapan yg beda karna ini bisa jadi cuma karena saya pikir mindset saya dan Arcuied sama.

Karna kaya yang udah dibilang tadi, saya selalu ngerasa sedih dan kesepian tiap kali bangun dari mimpi indah. Khususnya dari mimpi yang berhubungan sama masa lalu.

Bisa itu ketemu temen waktu SMP, saudara atau kenalan, atau mimpi dateng ke tempat - tempat yang pernah saya datengin in real life.

Kalo kamu udah baca artikel tentang Boku dake ga Inai Machi yang saya buat atau mungkin kamu orang dekat, mungkin kamu tahu kalo sekarang kondisi saya bisa dibilang lagi sakit.

Bisa dibilang kondisinya saya kaya Satoru waktu baru bangun dari koma.

Jadi kalo saya mimpi yang berhubungan sama memory dari masa lalu, saya langsung sadar kalo itu semua cuma "mimpi". Walaupun bukan hal yang mustahil buat diwujudkan, tapi at least semuanya ga bakal kejadian di kehidupan nyata saya dalam waktu dekat.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Terus kalo ga bisa terwujud, buat apa ada mimpi indah? Kata - kata saya mungkin bakal kedengaran pessimistic atau kaya orang ga bersyukur.

Tapi menurut saya mimpi indah yang ga bisa terwujud cuma nambah beban pikiran. Bukannya bring happiness kaya yang Arcueid bilang, tapi justru bring sadness.

Satu hal lagi yang paling bikin saya sedih dari mimpi indah adalah, kemungkinan besar bakal muncul rasa kesepian atau loneliness waktu bangun tidur. Apalagi kalo mimpinya berhubungan sama orang lain.

Figure di dunia nyata yang dulu bisa ketemu, bisa kita ajak ngobrol, bisa kita ajak main, tapi sekarang udah ga bisa. 

Terus apa bahagianya mimpi indah dari kenangan - kenangan masa lalu?

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"
(Baca dari kanan ke kiri)


Perasaan nostalgic atau reminiscence dari masa lalu memang kadang membawa kesenangan. Tapi waktu kita sadar kalo kejadian yang sama tidak akan terulang dua kali, apa perasaan reminiscence itu masih membawa kebahagiaan?

Apalagi ada mimpi yang rasanya mirip sama kenyataan. Bahkan ga jarang kita terlena sama mimpi yang terlalu indah dan nyata. Akhirnya, mimpi akan jadi lebih indah dari kenyataan dan mulai muncul perasaan lebih enak kalo "hidup di dalam mimpi" daripada hidup di dunia nyata.

Kalo kamu pernah nonton film Inception, ada scene dimana kumpulan orang - orang yang udah nyerah sama hidupnya dan lebih pilih hidup di dalam mimpi di Sleep Chamber.

Bahkan tokoh yang jual obat tidurnya (kalo ga salah Dileep Rao) bilang bahwa ketika orang - orang itu bangun di dunia nyata, mereka anggap mereka lagi di dalam mimpi. Sedangkan waktu mereka tidur dan kembali ke mimpi indah mereka, di situlah baru mereka ngerasa di kehidupan yang sebenarnya.

Terus apa orang - orang yang kaya di film Inception itu mimpi indah? Ya udah jelas, bahkan saking indahnya mereka sampe ga mau balik ngadepin dunia nyata.

Tadi apa kehidupannya "indah"? Menurut mereka mungkin iya, tapi menurut saya ga sama sekali.

Bisa dibilang saya takut berakhir kaya orang - orang yang ada di Sleep Chamber itu. Takut kalau "Dreams" udah saya anggap sebagai "Reality" dan "Reality' saya anggap sebagai "Dreams'.

Dream Argument & Zhuangzi Paradox


  昔者莊周夢為胡蝶,栩栩然胡蝶也,自喻適志與。不知周也。
     "Once, Zhuang Zhou dreamed he was a butterfly, a butterfly flitting and fluttering about, happy with himself and doing as he pleased. He didn't know that he was Zhuang Zhou."

     俄然覺,則蘧蘧然周也。不知周之夢為胡蝶與,胡蝶之夢為周與。周與胡蝶,則必有分矣。此之謂物化。
     "Suddenly he woke up and there he was, solid and unmistakable Zhuang Zhou. But he didn't know if he was Zhuang Zhou who had dreamt he was a butterfly, or a butterfly dreaming that he was Zhuang Zhou. Between Zhuang Zhou and the butterfly there must be some distinction! This is called the Transformation of Things."

— Zhuangzi, chapter 2 (Watson translation)


Biar artikel ini tetep informatif & isinya bukan cuma rant, saya mau sambungin aja sama satu philosopher bernama Rene Descrates yang karyanya pertama kali saya liat di Persona 3 & Persona 4 yaitu "Cogito Ergo Sum".

Salah satu aksioma dari Rene Descrates, Dream Argument, jadi salah satu yang bikin saya mikir tentang mimpi.

Mimpi Indah Ga Selamanya "Indah"

Sederhananya, Dream Argument ini berisi rasa penasaran tentang kalau kita lagi di dalam mimpi, biasanya kita ga akan sadar kalo kita lagi mimpi. Kita baru bakal sadar kalo kita lagi mimpi waktu kita bangun.

Atau kasus yang lebih jarang lagi, tanpa kita sadari kita lagi mimpi di dalam mimpi pertama yang juga kita ga sadar sebelumnya. Yang artinya, hampir semua indera di tubuh kita bakal "deceived" atau ditipu selama kita mimpi.

Terus, Rene Descrates berpikir, apa mungkin ada orang yang bisa sadar sepenuhnya kalo dia lagi ada di dalam mimpi? Atau mungkin ada orang yang selama hidupnya berada di alam mimpi tanpa pernah berada di alam sadar yang nyata sama sekali?

Buat beberapa orang, mimpi bisa jadi bukti kalau bisa aja dunia yang kita hidupi sekarang ini adalah ilusi semata. Ini juga jadi bukti kalau pikiran kita bisa ditipu biar percaya kalo mimpi itu adalah dunia nyata.

"Whatever I have accepted until now as most true has come to me through my senses. But occasionally I have found that they have deceived me, and it is unwise to trust completely those who have deceived us even once."

— René Descartes

Argumen dan pertanyaan dari Rene Descrates ini juga sering dikaitkan sama salah satu cerita, teori atau mungkin tulisan bernama Zhuangzi Paradox.

"He who dreams of drinking wine may weep when morning comes; he who dreams of weeping may in the morning go off to hunt. While he is dreaming he does not know it is a dream, and in his dream he may even try to interpret a dream. Only after he wakes does he know it was a dream. And someday there will be a great awakening when we know that this is all a great dream. Yet the stupid believe they are awake, busily and brightly assuming they understand things, calling this man ruler, that one herdsman—how dense! Confucius and you are both dreaming! And when I say you are dreaming, I am dreaming, too. Words like these will be labeled the Supreme Swindle. Yet, after ten thousand generations, a great sage may appear who will know their meaning, and it will still be as though he appeared with astonishing speed."

Tulisan di atas dikutip dari salah satu buku buatan Zhang Zou berjudul "On The Equality of Things". Singkatnya pada satu malam, Zhang Zou bermimpi ia menjadi kupu - kupu. Kupu - kupu yang bisa terbang dengan bebas tanpa sadar kalo dia adalah Zhang Zou.

Lalu ketika ia bangun, dia baru sadar kalo ia tidak lain dan tidak bukan adalah Zhang Zou. Tapi yang dia tidak sadar adalah, apakah dia Zhang Zou yang baru bangun dari mimpi menjadi kupu - kupu? Atau dia adalah kupu - kupu yang sedang bermimpi menjadi Zhang Zou?

Dalam ilmu pengetahuan dan budaya di China, kejadian "The Butterfly Dream" ini disebut sebagai Transformation of Things. Kalo penasaran, silahkan kamu baca sendiri tentang Transformation or Things ini, karna saya juga belom ngerti XD.

Itu aja pikiran saya tentang mimpi indah sama sedikit review Shinetsutan Tsukihime yang versi manga. Jadi intinya, mimpi indah mungkin bisa membawa sedikit kebahagiaan. Tapi apa sweet dream bakal membawa perasaan "sweet" sepanjang hari? Menurut saya sih engga, tapi orang lain mungkin punya jawaban yang beda.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments